Kamis, 25 Desember 2008

Guyonan



Ru'yatul Hilal
Tanggal dua puluh sembilan Ramadhan, Jalal, Jalil dan Mabrur berangkat dengan mobil Avanza ke pantai Tanjung Kodok. Eit, jangan shu'udhon dulu, kepergian tiga sekawan kali ini sebagai tim ru'yatul hilal yang mendapat mandat dari Pondok Pesantren Assalafi Al-Fithrah untuk melakukan ru'yat di pantai Tanjung Kodok. Sesampai di lokasi, Mabrur dan kawan-kawan tidak langsung fokus pada tugasnya, tapi masih menyempatkan untuk bercanda tawa dan menikmati keindahan pantai Tanjung Kodok. Begitu tepat pukul 17.00 WIB, Mabrur dan kawan-kawan mulai memasang alat-alat yang digunakan untuk menentukan posisi hilal. Mabrur mendapat tugas untuk menentukan arah bulan, Jalal dengan teropongnya mengamati keadaan di sekitar tempat munculnya bulan. Sedangkan Jalil dengan kamera digitalnya, siap untuk mengabadikan momen-momen bersejarah itu. Ketiganya terus mengamati tempat munculnya bulan tanpa berpaling sedikitpun. Akan tetapi kelihatannya bulan kali ini agak malu untuk menampakkan batang hidungnya karena terhalang oleh mendung yang sangat tebal. Di tengah keheningan itu, tiba-tiba Jalal berteriak girang "Raitul hilal, raitul hilal... raitul hilal, Allahu Akbar, saya melihat bulan, horee, horee..." selorohnya. Mabrur yang dari tadi juga mengamati bulan nampak kaget dengan ulah Jalal. "Mana, ... mana bulannya." Ucap mabrur tergopoh-gopoh. "Itu lho Brur, itu lho yang bentuknya bulat, coba lihat pakai teropong." Timpal Jalal. Mabrur mulai curiga dengan ulah Jalal, masa dia bilang bulannya bentuknya bulat, la wong bulan tanggal satu kok bentuknya bulat. Akhirnya Mabrur mendekatkan matanya ke arah lensa teropong, dan ternyata memang benar bulannya bulat. "O,...ini sih bukan bulan Lal!, ini namanya martabak terang bulan, goblok!" teriak mabrur kesal. "Ha... ha..ha.." Jalil hanya bisa tertawa terpingkal-pingkal melihat ulah kedua temannya itu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar