Bangsa jin yang asal kejadiannya berbeda dengan manusia ternyata juga memiliki beberapa kesamaan dengan manusia. Di antara persamaan itu adalah:
1. Jin mempunyai tempat tinggal, mereka menyukai tempat-tempat yang sepi dari manusia, seperti padang pasir. Di antara mereka ada juga yang mendiami tempat-tempat yang kotor, seperti WC dan tempat kotor lainnya karena mereka memakan sisa-sisa makanan manusia. Sebagian di antara mereka ada juga yang bertempat tinggal bersama manusia. Oleh karena itu Rasulullah SAW sering keluar menuju padang pasir, kemudian memanggil para jin dan menyeru kepada mereka untuk menyembah Allah SWT. Rasulullah SAW juga membacakan al-Qur'an dan mengajarkan urusan-urusan agama kepada mereka. Peristiwa ini sering terjadi sebagaimana keterangan yang terdapat dalam Shahih Bukhari dan Muslim dari hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas dan Ibnu Mas'ud.
2. Bangsa jin juga ternyata makan dan minum. Hal itu dapat kita ketahui dari keterangan beberapa hadits yang disampaikan Rasulullah kepada kita, di antaranya adalah pesan Rasulullah SAW kepada kita: "Jika salah seorang di antara kalian makan, maka makanlah dengan tangan kanan. Apabila minum, minumlah dengan tangan kanan, karena sesungguhnya syaitan makan dan minum dengan tangan kiri." [H.R. Muslim]. Riwayat lain menyebutkan bahwa makanan jin adalah tulang, kotoran hewan dan arang. Dalam Sunan Abi Dawud diceritakan bahwa sekelompok jin datang kepada Rasulullah SAW, mereka mengadu kepada Rasulullah SAW karena umatnya (manusia) beristinja' menggunakan tulang, kotoran hewan dan arang, padahal ketiganya itu merupan rizki (makanan) yang diberikan Allah kepada mereka. Oleh karena itu Rasulullah SAW melarang umatnya beristinja' dengan ketiga perkara tersebut.[1]
3. Jin terdiri laki-laki dan perempuan berdasarkan sabda Nabi SAW ketika beliau ingin masuk ke kamar mandi, beliau berdoa: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari gangguan syaitan laki-laki dan perempuan." [H.R. Bukhari-Muslin]. Hadits ini menunjukkan bahwa jin terdiri dari laki-laki dan perempuan.
4. Jin mempunyai berbagai macam akidah dan agama. Di antara mereka ada yang Muslim, Nashrani dan Yahudi. Bahkan kelompok muslim jin juga seperti manusia yang terdiri dari berbagai golongan, seperti Qadariyah, Syi'ah, Ahlu Sunnah, Ahlu Bid'ah dan lain sebagainya. Mereka ada yang taat bertakwa dan ada yang berbuat maksiat.
5. Menurut mayoritas ulama, diantaranya Imam Ibnu Katsir berpendapat bahwa kaum mukmin dari bangsa jin kelak juga akan masuk surga.
6. Bangsa jin juga menikah dan melahirkan keturunan. Allah SWT berfirman: "Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim." [Q.S. al-Kahfi: 50]. Dari ayat ini al-Qadli Badruddin Muhammad bin Abdullah al-Syibli bependapat bahwa jin juga melakukan pernikahan untuk menghasilkan keturunan.[2] Sebagian ulama ada yang memperbolehkan manusia menikahi bangsa jin berdasarkan ayat: "Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni syurga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin." [Q.S. al-Rahman: 56].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar